Bagaimana mengukur maturnity Level BIM di perusahaan saya?
BIM Braders and Sisters, kali ini kita akan membahas topik yang sangat penting dalam perjalanan implementasi BIM di perusahaan, yaitu mengukur Maturity Level BIM. Mengukur seberapa matang penggunaan BIM di perusahaan Anda akan memberikan gambaran yang jelas tentang area yang perlu diperbaiki dan apa yang perlu ditingkatkan untuk mencapai efisiensi maksimal dalam alur kerja BIM.
Apa Itu Maturity Level BIM?
Maturity level BIM menggambarkan sejauh mana perusahaan atau tim Anda telah mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi BIM dalam operasional dan proses proyek. Semakin tinggi level kematangan BIM, semakin canggih dan efisien pula penggunaan BIM di perusahaan tersebut.
Ada beberapa model yang digunakan untuk mengukur Maturity Level BIM. Salah satu model yang paling banyak digunakan adalah BIM Maturity Model yang dikembangkan oleh UK Government. Model ini membagi tingkat kematangan BIM ke dalam beberapa level yang menggambarkan perjalanan transformasi perusahaan dalam adopsi BIM, dari yang paling dasar (Level 0) hingga tingkat paling canggih (Level 3).
Level-Level Maturity BIM
- Level 0 (No BIM):
- Pada level ini, perusahaan belum mengimplementasikan BIM sama sekali. Seluruh proses masih dilakukan secara manual atau dengan menggunakan gambar 2D tradisional.
- Penggunaan teknologi sangat minim, dan kolaborasi antar tim dilakukan melalui metode yang tidak terintegrasi.
- Level 1 (Managed CAD in 2D and 3D):
- Pada level ini, perusahaan mulai menggunakan CAD (Computer-Aided Design) untuk desain dan dokumentasi.
- Beberapa data proyek mungkin sudah dikelola dalam format digital, namun interaksi dan kolaborasi antar tim masih terbatas.
- Penggunaan model 3D sudah mulai diperkenalkan untuk visualisasi, namun tanpa integrasi data lebih lanjut.
- Level 2 (Collaborative BIM):
- Pada level ini, perusahaan mulai mengadopsi BIM secara kolaboratif, dengan masing-masing disiplin (arsitek, insinyur, kontraktor) membuat model BIM mereka sendiri, namun tetap berbagi data melalui format terbuka seperti IFC.
- Penggunaan perangkat lunak BIM yang terintegrasi, meskipun mungkin masih terbatas pada beberapa disiplin ilmu.
- Kolaborasi terjadi lebih baik, namun integrasi data yang lebih mendalam masih diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
- Level 3 (Integrated BIM):
- Pada level ini, perusahaan sudah menggunakan BIM secara penuh dan sepenuhnya terintegrasi dalam seluruh alur kerja proyek.
- Semua data dan informasi proyek (termasuk desain, jadwal, biaya, dan informasi konstruksi) terhubung dalam satu model BIM tunggal yang dapat diakses oleh seluruh tim secara real-time.
- Kolaborasi antar disiplin ilmu sangat tinggi dan informasi proyek dapat diakses dan diperbarui oleh semua pihak terkait secara simultan.
- Sistem informasi proyek sepenuhnya terintegrasi dengan sistem manajemen proyek, dan proses kolaborasi berbasis cloud sudah menjadi norma.
Langkah-Langkah Mengukur Maturity Level BIM di Perusahaan Anda
- Evaluasi Penggunaan Teknologi:
- Tinjau apakah perusahaan Anda sudah menggunakan perangkat lunak BIM untuk perancangan dan dokumentasi, dan apakah perangkat lunak tersebut dapat berinteraksi dengan sistem lain di dalam proyek.
- Apakah data proyek masih ditangani secara manual atau sudah berbasis digital? Seberapa sering teknologi BIM digunakan untuk visualisasi dan simulasi dalam proses perencanaan dan konstruksi?
- Tingkat Kolaborasi:
- Apakah tim Anda berkolaborasi dengan disiplin lain dalam pembuatan model dan berbagi data proyek?
- Sejauh mana kolaborasi dilakukan dalam sistem yang terintegrasi, atau apakah setiap disiplin masih bekerja secara terpisah dengan sedikit atau tanpa interaksi antar sistem?
- Pengelolaan Data dan Integrasi:
- Periksa apakah perusahaan Anda sudah mengelola data dalam satu sumber kebenaran yang terintegrasi, dan apakah data tersebut dapat diakses dan digunakan oleh semua pemangku kepentingan secara efisien.
- Penggunaan format standar terbuka seperti IFC untuk memungkinkan interoperabilitas antar perangkat lunak sangat penting di sini.
- Proses Manajemen Proyek dan Alur Kerja:
- Apakah manajemen proyek sudah menggunakan informasi yang dihasilkan dari model BIM untuk keputusan strategis, seperti perencanaan jadwal, estimasi biaya, dan manajemen risiko?
- Seberapa terintegrasi alur kerja antara desain, konstruksi, dan manajemen fasilitas?
- Penilaian Sumber Daya Manusia:
- Periksa tingkat keterampilan dan pelatihan yang dimiliki oleh tim Anda dalam penggunaan BIM. Apakah mereka memiliki pengetahuan yang cukup untuk bekerja dengan perangkat lunak BIM dan mendukung proses kolaboratif dalam proyek?
- Keterampilan dalam manajemen proyek BIM dan pengetahuan teknis sangat penting untuk memastikan kesuksesan implementasi BIM.
Menggunakan Alat Penilaian Maturity Level
Untuk mempermudah pengukuran, banyak perusahaan atau organisasi menggunakan alat penilaian maturity level BIM berbasis kuesioner atau audit yang dikembangkan oleh organisasi profesional atau standar industri, seperti PAS 1192 (UK), BIM Forum (Amerika Serikat), atau ISO 19650 yang merupakan standar internasional.
Penilaian ini sering kali melibatkan wawancara, survei, dan observasi dalam berbagai aspek perusahaan, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan tingkat kematangan BIM.
Strategi Peningkatan Maturity Level BIM
Berdasarkan hasil evaluasi maturity level, perusahaan Anda dapat merencanakan langkah-langkah untuk meningkatkannya. Berikut beberapa strategi yang bisa diambil:
- Peningkatan Teknologi: Investasi pada perangkat lunak BIM yang lebih canggih, serta memastikan bahwa semua tim menggunakan sistem yang terintegrasi.
- Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Menyediakan pelatihan berkelanjutan untuk staf dalam menggunakan BIM dan teknologi terkait, serta memastikan bahwa keterampilan mereka tetap up-to-date.
- Standarisasi Proses dan Alur Kerja: Mengembangkan dan menerapkan standar internal untuk penggunaan BIM, sehingga setiap proyek dapat mengikuti prosedur dan proses yang sudah terbukti efektif.
- Mendorong Kolaborasi: Mengadopsi budaya kerja kolaboratif antara berbagai disiplin dalam proyek dan memanfaatkan teknologi cloud untuk berbagi data secara real-time.
- Integrasi Data: Mengintegrasikan semua data proyek dalam satu sistem untuk memfasilitasi keputusan berbasis data dan memaksimalkan efisiensi operasional.
Kesimpulan
Mengukur Maturity Level BIM di perusahaan Anda adalah langkah penting dalam perjalanan menuju implementasi BIM yang sukses.
Dengan mengetahui di mana posisi perusahaan Anda dalam adopsi BIM, Anda dapat membuat perencanaan yang lebih terstruktur dan terfokus untuk mengoptimalkan alur kerja dan hasil proyek.
Peningkatan yang berkelanjutan dalam level kematangan BIM akan membuka banyak peluang baru, mempercepat pengiriman proyek, dan meningkatkan kolaborasi antar tim, serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi perusahaan Anda.
BIM Braders and Sisters, sekarang saatnya Anda mengevaluasi dan mulai merencanakan bagaimana perusahaan Anda bisa berkembang menuju implementasi BIM yang lebih matang!